RM2 manna. Ingat saat
lebaran tahun kemaren, saat itu lagi asik jalan di jeranglah ke rumah teman di
seginim. Datang anak baru gede menggunakan kenalpot racing kayaknya mau ngajak balapan. Sepik
motor saya si standar malah jadul. Karena saya tau klasifikasi motornya di
agunakan jadi aku ajak aja. Emang dia menang pertama karena dia menggunakan knalpot
racing. Tapi dia tidak tau kalau jalur yang di gunakan trek panjang sehingga
kenalpot yang dia gunakan membuat napas motor pendek.jadi tetap aja kalah sama
motor standar.
Ada beberapa aturan dalam menggunakan knalpot racing kita harus tau gimana bagusnya kenalpot untuk
motor kita.
Berikut adalah rumus untuk menentukan panjang pipa knalpot :
L = ( 850 x ET ) / MAX RPM – 3
L = panjang pipa knalpot yang akan dibuat
ET = Exhaust Timing, kapan klep buang mulai membuka sebelum TMB
MAX RPM = RPM yang dimau untuk mendapatkan puncak tenaga
Contoh :
Jupiter balap 130cc saya timing exhaust mulai membuka 90 derajat sebelum TMB , maka perhitungannya adalah :
ET = Exhaust Timing, kapan klep buang mulai membuka sebelum TMB
MAX RPM = RPM yang dimau untuk mendapatkan puncak tenaga
Contoh :
Jupiter balap 130cc saya timing exhaust mulai membuka 90 derajat sebelum TMB , maka perhitungannya adalah :
L = ( 850 x ET ) / MAX RPM – 3
L = ( 850 x 270 ) / 13,000 – 3
L = 14.6 inches = 372mm alias sekitaran 37 centimeter
Kemudian kita akan mementukan diameter dalam leher pipa
knalpot yang dibutuhkan dengan rumusannya adalah =
D = sqrt ( CC / ((L + 3) x 25) ) x 2.1
D adalah diameter pipa yang diinginkan
CC adalah kapasitas silinder
L adalah panjang knalpot
Maka diameter pipa knalpot untuk Jupiter saya adalah :
D = sqrt ( 130 / ((14.6 + 3 ) x 25) ) x 2.1
CC adalah kapasitas silinder
L adalah panjang knalpot
Maka diameter pipa knalpot untuk Jupiter saya adalah :
D = sqrt ( 130 / ((14.6 + 3 ) x 25) ) x 2.1
D = 1,141 inches
D = 28 mm
Makasih buat yang telah membaca
salam RM2 manna
salam RM2 manna